Sabtu, 31 Maret 2012

~ ✿ Tips from Oki Setiana AntiGalau Goddess ✿ ~

0komentar
~ ✿ Tips from Oki Setiana AntiGalau Goddess ✿ ~
A sms that make my eyebrows berkenyut stopped in at my phone screen. It contained only three types of letters: "Okiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ....."
I immediately responded spontaneously, there is a misunderstanding of the text concerned is, or is there anything on the finger to just send a sms that many of his letters that i?
"Greetings. what is it? Kok its contents sms right? "Brief and direct in his reply to smsku.
"Hehe .. baseball really oki, I'm just more upset ". Gubrak! My head suddenly felt itchy.
***
Others again, when I opened a social networking via a PC, usually I just opened up not too smartphone through detail reading. But that day I accidentally opened a time via the PC screen. What a surprise when I read, almost all show a status word that another current trend: troubled.
All the people complaining are upset. Yes, in Indonesia, now the word 'upset' is a favorite word for any youngster. People who are mediocre, so follow-cold upset because all the contents of such status."Upset ya, what to eat nasi padang foodcourt huh?"The song denger K. if it really upset""Noon-noon gini feel upset, hiks ..""Again on the troubled, so troubled pingin followup"
I immediately seek forgiveness, lest this upset is like a virus that can be transmitted. Duh!
***Troubled. Restless. Upset. I wonder what his name was. In hindsight, what does it mean upset? to many young people in this country use the term. Apparently, it has changed the meaning of cultural confusion, the confusion that had expanded to be used for a feeling of anxiety, confusion, or was dipuncak anxiety, confusion now also be used to simply confused to choose the lunch menu.
But anyway, it does not change the meaning too much confusion. The bottom line remains the same I think, people are upset, it meant he was confused, restless, anxious, no grip. When compared, perhaps as a small paper boat in the middle of the ocean. Oscillate, not clear why and where he is going. Also did not know what to do. That heart was troubled.
So in fact, it is also bad people who are experiencing troubled. Although the current troubled man who wrote even ordinary sounds very much, but actually the person who took the drug also upset that you know. Drug that is troubled. Hehe. let him recover. Let his eyes open, let it be productive again become a whole human being.
I was reminded of a prayer in remembrance alma'tsurat, which should be read by every Muslim in the morning and evening. The meaning of prayer like this:
"O Allah, I seek refuge in Thee from chest tightness and anxiety, and I seek refuge in Thee from weakness and laziness, and I seek refuge in You from cowardice and miserliness, and I seek refuge in Thee from debt bondage and domination of men"
Regular prayer is read at a glance, but when ditadaburi, Subhanallah .. The prayer includes all the characteristics we as human beings. Potentially feel a sense of breathlessness and anxiety, which is weak and must have a sense of lazy, cowardly (especially to defend the truth) and stingy (especially the fear of poverty), and of men who like debt and deceived the human orientation as well. The properties in the nature of prayer is the most closely related to humans.
Apparently, the Apostle taught that prayer was his friend who is going through troubled. as the hadith narrated by abu Dawud, from Abi Sa'aid Al_Khudri ra, said: "One day the Prophet entered the mosque, he suddenly said to Abu Umamah ra: why are you sitting outside the mosque at prayer? Abu Umamah answer: because kagalauan that hit my heart and debts-debts, Messenger of Allah. "Prophet said again: Did not I teach you some reading, if you read Allah will eliminate the confusion of yourself and pay off debts-debts?" Abu Umamah said: "The true Prophet. "
Prophet also said: "when the morning and evening, say the following prayer: Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal Hazan. Minal a'udzubika Wa a'jzi wal Kasal. Minal a'udzubika wa wal jubni bukhli, wa wa a'udzubika min gholabatid Daini qahrii rijaal ... "Then Abu Umamah read the prayer, and God relieve confusion of themselves. (HR.Abu Dawud)
There is nothing wrong we apply the prayer. I've been proved, and the extraordinary Subhanallah ...It may also be coupled with other alma'tsurat recitation every morning and evening, which is not less remarkable virtues great.
God willing, another upset following tips ya .. :)

Selasa, 20 Maret 2012

kata GALAU....! menurut mba oki..

0komentar

~✿ Tips AntiGalau dari Oki Setiana Dewi ✿~

Sebuah sms yang membuat alisku berkenyut singgah di di layar handphone-ku. Isinya hanya tiga jenis huruf : “Okiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…..”

Spontan aku langsung membalasnya, khawatir ada kesalahfahaman dari sms tersebut, atau ada apa-apa pada jarinya hingga hanya mengirim sms yang banyak huruf i-nya itu ?

“salam. ada apa? Kok isi sms- nya gitu?” singkat dan dalam ia langsung membalas smsku.

“hehe.. enggak kok oki, aku cuma lagi galau”. GUBRAK! Kepalaku tiba-tiba jadi merasa gatal.

***

Lain lagi, suatu ketika aku membuka jejaring social lewat PC, biasanya aku hanya membuka lewat smartphone hingga tak terlalu detail membaca. Namun hari itu sengaja aku sempatkan membukanya lewat layar PC. Alangkah kagetnya ketika aku baca, hampir semua status menunjukkan satu kata yang lagi tren saat ini : GALAU.

Semua orang mengeluh sedang galau. Ya, di Indonesia, kini kalimat ‘ galau’ sedang menjadi kata favorit bagi setiap anak muda. Orang yang biasa-biasa saja, jadi ikutan ngin galau karena semua status isinya seperti itu.
“ galau nih, mau makan nasi padang apa foodcourt ya?
“ kalo denger lagunya The Masiv rasanya galau banget”
“ siang-siang bolong gini ngerasa galau, hiks..”
“ lagi pada galau, jadi pingin ikutan galau”

Aku segera istighfar, jangan-jangan galau ini memang bisa seperti virus yang bisa menular. Duh!

***
Galau. Resah. Gundah. Entah apa namanya itu. Kalau dipikir-pikir, apa sih artinya galau? hingga banyak anak muda di negeri ini menggunakan istilah itu. Sepertinya, budaya memang telah merubah makna galau tersebut, memperluas hingga galau yang dulu digunakan untuk sebuah perasaan gelisah, bingung, atau sedang dipuncak kegundahan, kini galau pun digunakan untuk sekedar bingung memilih menu makan siang.

Tapi bagaimanapun, perubahan makna galau itu tidak terlalu jauh. Intinya tetap sama menurutku, orang yang galau itu, berarti ia sedang bingung, resah, gundah, tak ada pegangan. Kalau diibaratkan, mungkin seperti sebuah perahu kertas kecil di tengah lautan luas. Terombang-ambing, tak jelas kenapa dan mau kemana. Tak tau juga harus apa. Begitulah hati yang sedang galau.

Jadi sebenarnya, parah juga ya orang yang sedang mengalami galau. Walaupun saat ini orang yang galau terdengar biasa aja bahkan sangat banyak, tapi sebenarnya orang yang galau itu butuh obat juga lho. Yaitu obat galau. Hehe. biar hatinya sembuh. Biar matanya terbuka, biar ia bisa produktif lagi jadi manusia yang utuh.

Aku jadi teringat sebuah do’a dalam zikir alma’tsurat, yang harusnya dibaca oleh setiap muslim pada waktu pagi dan petang. Makna doanya seperti ini :

“ Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari rasa sesak dada dan gelisah, dan aku berlindung padaMu dari kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung pada Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung padaMu dari lilitan hutang dan dominasi manusia”

Sekilas membaca do’a tersebut biasa saja, namun ketika ditadaburi, Subhanallah.. doa tersebut mencakup semua karakteristik kita sebagai manusia. Yang berpotensi merasakan rasa sesak dan gelisah, yang lemah dan pasti memiliki rasa malas, yang pengecut (terutama membela kebenaran) dan kikir (terutama takut miskin), juga manusia yang suka berhutang dan terpedaya pada orientasi manusia juga. Sifat-sifat dalam do’a tersebut adalah sifat yang paling dekat dengan manusia.

Ternyata, doa tersebut pun diajarkan Rasul pada sahabatnya yang sedang mengalami galau. sebagaimana hadits yang diriwayatkan abu Dawud, dari Abi Sa’aid Al_Khudri ra, berkata : “Suatu hari Rasulullah masuk masjid, tiba-tiba beliau berkata kepada Abu Umamah ra : mengapa kamu duduk-duduk di masjid di luar waktu sholat? Abu Umamah menjawab : karena kagalauan yang melanda hatiku dan hutang-hutangku, wahai Rasulullah.” Rasulullah Saw bersabda lagi : Bukankah aku telah mengajarimu beberapa bacaan, bila kau baca niscaya Allah akan menghilangkan rasa galau dari dirimu dan melunasi hutang-hutangmu?” Abu Umamah berkata : “betul Rasulullah. “

Rasulullah pun bersabda : “ketika pagi dan sore hari, ucapkanlah doa berikut : Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan. Wa a’udzubika minal a’jzi wal kasal. Wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min gholabatid daini wa qahrii rijaal…”
Kemudian Abu Umamah membaca doa tersebut, dan Allah menghilangkan rasa galau dari dirinya. (HR.Abu Dawud)

Maka tak ada salahnya kita terapkan doa tersebut. Aku sudah membuktikan, dan Subhanallah luar biasa...
baiknya juga dibarengi dengan zikir alma'tsurat lainnya setiap pagi dan sore, yang keutamannya tak kalah luar biasa hebat.

Insya Allah tips galau lainnya menyusul ya.. :)



Created : Oki Setiana Dewi - February 2012

Minggu, 11 Maret 2012

Fauzi Baadila: Gue Gak Butuh Diajari Orang-orang JIL. Iye Nggak!!

0komentar

Fauzi Baadila: Gue Gak Butuh Diajari Orang-orang JIL. Iye Nggak!!

JAKARTA (VoA-Islam) – Tak banyak artis seperti Fauzi Baadila yang punya nyali untuk tampil ke hadapan publik seraya menyatakan sikap perlawannya terhadap pemikiran Jaringan Islam Liberal (JIL). Ketika di jumpai VoA-Islam dalam Apel Siapa Umat Islam Indonesia Damai Tanpa Liberalisme di Bunderan HI, Jakarta,  Jum’at (9/2) Oji -- begitu ia akrab disapa – memuntahkan kekesalannya pada makhluk bedebah bernama JIL.
Ketika ditanya, kok mau ikut komunitas #Indonesia Tanpa JIL? Oji dengan bersemangat menegaskan, kita komunitas Indonesia Tanpa JIL adalah gerakan yang murni, independen, tidak ditunggangi oleh siapa pun, baik oleh partai politik atau ormas manapun. “Kita bergerak atas nama nurani, menolak dari segala kotoran-kotoran hasil pemikiran orang-orang JIL,” kata Oji dengan bahasa gaol, khas anak Jakarta.
Kata Oji, mereka (aktivis JIL) nggak perlu ngajari kita beragama. Islam sudah sempurna. Mereka nggak usah mengolok-olok agama ini (Islam). Kita nggak butuh pemikiran orang-orang JIL.
Siapa sangka, rupanya biar masih begajul, seperti diakuinya sendiri, Oji diam-diam mengikuti pemikiran para aktivis JIL di dunia maya selama dua tahun. “Gue ngikuti pemikiran mereka sudah dua tahun. Cuma, kalau di media, gua juga nggak mau terlalu sok pinter, males gue. Yang jelas, gue tahu pemikiran mereka kayak gimana. Jangan dibilang gue nggak ngerti pemikiran mereka. Kantor mereka di depan rumah gue. Iye nggak!!” ujar Oji menggebu-gebu.
Salah satu pemikiran JIL yang dianggap nyeleneh, menurut Oji adalah ketika aktivis JIL bilang, Islam agama oplosan, orang JIL itu bilang, finalitas kenabian Nabi Muhammad Saw harus ditinjau ulang. Itu cuma sedikit dari sekian banyak yang aneh dan nyeleneh dari pemikiran mereka.
Fauzi yang hari itu berpakaian kaos oblos bertuliskan #Indonesia Tanpa JIL mengatakan, ia tidak sendiri. Ia bersama para teman-teman seniman lainnya turut gabung dalam Apel Siaga Umat Islam Menolak Liberalisme.
“Temen-temen gue di komunitas anti JIl, ada sutradara film, anak band, dan kita bukan anggota ormas, dan memang gak ada urat-urat ormas di muka gue. Gue nggak ada hubungannya dengan politik atau ormas. Loe lihat temen gue rambutnya mohawk, anak punk, dicat merah (sambil menunjuk personil Purgatory).Iye nggak!!”.
Oji mengaku, meski dirinya bukan muslim yang alim, lurus, dan biasa-biasa saja, tapi kalau agamanya (Islam) dihina dan dijelek-jelek, maka sebagai muslim ia berani tampil di barisan terdepan untuk membela tanpa pernah ada keraguan sedikit pun.  “Gue nggak ragu kalau agama gue dihina. Sebagai muslim kita harus bangkit. Titik.”
Bukankah di kalangan liberal, juga terdapat sutradara yang nyeleneh. Sebut saja Hanung Bramantyo. Anda tidak takut dikucilkan? “Iye, banyak, gue tahu. Bagi gue, itu nggak penting, rezeki dari Allah. Nggak ada urususan, mau sutradara ini itu. Mau dikucilkan kek, nggak ada urusan (disebut 3 kali). Yang jelas, gue nentang JIL, gue menentang pemikiran mereka, gue nggak peduli.”
Lebih lanjut Oji mengungkapkan, mereka (aktivis JIL) ngaku-ngaku intelektual, padahal mereka membuang kotoran pemikiran, yang terbungkus intelektual dan cendekiawan. “Nggak ada itu intelektual, cendekiawan, tapi menghina agama. Gelinciran orang dari agama Islam. apanya intelektual, Haaahh! Iye Nggak!!”
Kata Oji, “Cendekiawan apa yang hina agama? Gue sih bukan cendekiawan. anggap aje gue orang bego. Hahh..Cuma gue nggak suka sama orang yang ngaku cendekiawan, tapi mengolok-olok Islam.  Gue memang belum jadi muslim yang bener, gue masih ngaco. Tapi gue nggak sudi agama gue dihina. Iye nggak!!”
Sekali lagi, Oji menegaskan, dia tidak ada urusan dengan FPI atau partai manapun. “Nggak ada urusan ame siape2. Gue independen. Nggak usah dikait-kaitkan deh. Loe tahu, orang liberal atau JIL, kalo ngomong wah paling jago melintir-melintir. Iye nggak!!”
Pernah ketemu orang JIL? “Gue sih ketemu nggak pernah, tapi kantornya di depan rumah gue, di Utan Kayu. Jadi jangan dibilang gue kagak tau."
Dalam pernyataan sikap yang direalese JIL, masyarakat Utan Kayu dukung JIL. Apa benar? “Gue, anak Utan Kayu, Begitu juga juga temen-temen gue (sambil menunjuk di sebelahnya) juga orang Utan Kayu, dan temen gue ini orang yang pertama ikut demo, saat kantor JIL berdiri.”
Komentar anda, kantor JIL pernah diserbu? “Gue bukan urusan serbu-serbuan, gue cuma nentang pemikiran mereka, gue nggak mau urusan fisik gitu-gitu. Yang jelas, gue nggak perlu mendebat mereka. Nggak perlu didebatin sama orang kayak geto, iye nggak. Dari omongannnya sendiri, kita sudah tahu, aneh dan nyeleneh. Gila! Mereka bilang, finalitas kenabian Nabi Muhammad perlu dipertanyakan ulang, itu kan sama saja menggugat kalimat syahadat. Iye nggak!!”
Kafir donk mereka? “Gue nggak mau bilang mereka kafir, cuma ini sudah offside. Nggak boleh dibiarin. 10-30 tahun ke depan, akidah genersi muda yang nggak ngerti bisa jebol,” kata Oji prihatin.
Apakah JIL harus dibubarkan? “Yang pasti, mau bubar mau kagak,cuma jangan jelek-jelekin agama yang gue yakini. Iye nggak!!” kata Oji dengan mata melotot. Desastian
sumber voaislam

bukti kebenaran ajaran islam allah mahabesar

0komentar
penyaki yang menimpa wanita yang tidak berjilbab
Rasulullah bersabda, "Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud)

Rasulullah bersabda, "Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi
gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki.

Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da'wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman:

وإذ قالوا اللهم إن كان هذا هو الحق من عندك فأمطر علينا حجارة من السماء أو ائتنا بعذاب أليم (الأنفال: 32)

Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur'an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan.

Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari'at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena "adzab dunia" seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari'at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???

(Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh :Muhammad Kamil Abd Al-Shomad)

Sabtu, 03 Maret 2012

Kok “Tobat Sambal”, Sih?

0komentar
Hmm… tobat sambal, jenis makanan apaan tuh? Kamu pasti tahu dong yang namanya sambal. Siapa saja yang pernah mencoba sensasinya, pasti bakal mangap-mangap karena kepedasan. Seolah-olah kapok bener nggak mau nyobain lagi karena bikin kuping serasa mau pecah dan bibir dower karena kepedasan. Tapi coba esok harinya, apakah dijamin kamu nggak bakal pingin nyicipin lagi yang namanya si sambal ini? Begitu terus, kapok waktu kepedasan dan ketika sensasi pedas hilang pingin lagi dan lagi.
Nggak beda dengan jenis tobat sambal. Hari ini kapok-kapok nggak mau ngelakuin dosa, tapi esok hari ketika kesempatan datang, perbuatan maksiat diembat juga. Banyak fenomena orang yang menganut tobat sambal ini. Dulu pernah ada seorang teman yang merasa dikibulin oleh pacarnya. Karena patah hati, dia sempat mengakui bahwa pacaran itu bener-bener momen untuk mengibuli orang. Dia bertekad untuk nggak mau pacaran. Eh ternyata tak lama setelah itu hanya berselang sekitar seminggu, dia sudah runtang-runtung dengan cowok lain lagi. Dia sudah lupa dengan tekad dan tobatnya untuk menjauhi perbuatan yang mendekati zina itu.
Itu contoh satu dari sekian banyak kasus. Kalau dipikir-pikir, apa sih yang menyebabkan munculnya tobat sambal ini?

Tobat sambal = lemah iman
Boys and gals rahimakumullah, seseorang meniatkan diri untuk tobat, tentu karena ada percikan iman dan hidayah dalam hatinya. Masalahnya, tidak semua orang mau memelihara iman dan hidayah yang telah susah payah diperolehnya. Orang seperti ini biasanya menganggap cukup dengan apa yang telah dipunyainya. Dia mudah merasa puas dan bangga karena dirinya bisa tobat sedangkan orang lain masih bergelimang dosa. Hati-hati! Bila tak waspada, setan bermain dengan cantiknya di ranah ini. Setan akan menghembuskan sifat sombong dan riya’ (pamer) akan tobatnya itu tadi.
Kurangnya rasa sabar dan syukur juga merupakan indikator lemah iman. Orang bertobat itu harus sabar. Sabar dalam menjauhi kemaksiatan dan sabar dalam melakukan kebaikan. Bila sabar ini tak bisa dilakoni oleh orang yang brtobat, alamat ia akan kembali ke jalan keburukan seperti dulu. Begitu juga dengan syukur. Orang bertobat harus senantiasa bersyukur (bukan sombong!) karena Allah masih sayang padanya dengan memberikan percikan hidayah sehingga ia bisa menemukan jalan keimanan. Apabila syukur ini ditinggalkan oleh orang yang bertobat, bukan tak mungkin satu ketika nanti Allah akan mencabut nikmat tobat dari dalam diri orang tersebut.
Bila “tobat sambal” ini menjangkiti diri, maka jangan menganggapnya enteng. Dan tidaklah seseorang itu menganggap ringan suatu dosa kecuali itu merupakan pintu untuk melakukan dosa yang berat. Ih… naudzubillah. Misalkan saja seseorang yang menganggap berbohong itu dosa kecil dan biasa. Toh banyak orang melakukannya, begitu mungkin pikirnya. Tapi dia lupa bahwa dosa yang dianggapnya kecil ini adalah awal dari dosa besar yang bisa jadi akan dilakukannya bila ia tidak segera berubah. Sebagaimana di sebuah iklan layanan masyarakat tentang korupsi, di situ digambarkan kebiasaan kecil mulai suka menyontek. Kemudian ketika besar dan berumah tangga, ia membohongi pasangan alias selingkuh. Dan akhirnya ketika menjadi pejabat, korupsi menjadi biasa karena kebiasaan buruk dengan berbohong ini dipupuk sejak kecil.
Jadi tak ada obat mujarab bagi pelaku “tobat sambal” ini selain memperkuat iman dan menjauhi lingkungan buruk yang bisa merusak kondisi tobatnya tadi.

Jangan salah pilih teman
Orang yang baru tobat biasanya dihinggapi PD yang agak OD alias percaya diri yang over dosis atau berlebih. Dia bangga sekali dengan keislamannya sehingga seolah-olah ingin menunjukkan pada semua orang dan mengajak mereka untuk menempuh apa yang telah dilaluinya. Tidak salah sih, bagus malah. Masalahnya bila tak disertai ilmu yang memadai dan keimanan yang kuat, bekal semangat saja tidak cukup. Salah-salah bukan tak mungkin si new comer ini malah terkena bumerang dan tak bisa menyanggah perkataan orang-orang yang tidak suka ia menempuh jalan kebenaran.
Orang tobat ibarat orang yang baru sembuh dari sakit. Dia harus menjauhi segala hal yang bisa mengakibatkan sakitnya kambuh lagi. Bila tidak, maka sangat bisa dipastikan dia akan kembali ke kebiasaannya yang lama. Setan sangat lihai mempermainkan hati manusia yang lemah iman. Bisa saja ia berbentuk manusia tapi dalemannya setan sejati. Ia pura-pura memahami kondisi kamu yang sedang proses tobat. Ia pun menunjukkan bahwa dirinya juga sudah tobat dari perbuatan dosa. Kamu pun percaya dan mulai curhat padanya.
Si setan berbentuk manusia ini nggak rela kamu berjalan di rel aturan-Nya. Dia mencari celah dari imanmu yang lemah. Mula-mula sebatas diajak ngobrol ringan, ditraktir sana-sini. Diyakinkan bahwa dia adalah orang yang bisa dipercaya dan menganggap kamu sebagai seseorang yang senasib dan sesaudara karena punya masa lalu sama-sama kelam. Kalau kamu tak waspada, HAP! Si setan langsung menjeratmu ke dalam lingkaran maksiat lagi.
Kamu pun jadi lupa dengan proses tobatmu yang sekian lama kamu cari dan kemudian temukan. Kamu terbuai oleh bujuk rayu setan sehingga pelan tapi pasti kamu pun merasa enggan untuk menapaki jalan tobat yang berliku. Muncullah anggapan bahwa berteman dengan setan yang menyamar sebagai manusia ini jauh lebih asyik daripada dengan teman ngaji ataupun saudara seiman. Apalagi kalau si setan ini berhasil memenuhi (meskipun semu) kebutuhanmu akan materi. Hobi bohong kamu yang sempat sembuh, bisa muncul lagi bila dia berkumpul dengan orang-orang yang lemah iman apalagi yang kafir.
Bila kamu memang serius tobat, maka berkumpullah dengan orang-orang salih. Mereka inilah yang bisa menjadi teman sejatimu karena akan mengingatkanmu bila kamu mulai melenceng dari rel-Nya. Jangan sebaliknya, orang mukmin kamu benci, caci-maki dan su’udzoni tapi orang kafir malah kamu jadikan sahabat bahkan saudara.

 Ayo, tobat nasuha
Sobat muda muslim, kunci untuk mengatasi fenomena tobat sambal adalah tobat nasuha yaitu tobat yang sebenar-benarnya tobat dan bertekad untuk tidak akan mengulangi perbuatan dosa lagi. Percayalah, Allah Mahamengetahui apa yang ada di dalam hati manusia. Bila tobat yang kamu lakukan nggak serius dan asal tobat saja, maka cepat atau lambat Allah akan menunjukkannya padamu. Dengan cara apa? Dengan banyak cara salah satunya adalah begitu mudahnya kamu kembali kufur setelah sebelumnya beriman. Kembali bermaksiat setelah sebelumnya tobat.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Allah Swt. berfirman, ‘Sesungguhnya Aku adalah sesuai dengan prasangka hamba terhadap-Ku, dan aku bersamanya saat dia mengingat-Ku.’ Demi Allah, sesungguhnya Allah lebih bahagia dengan taubat salah seorang di antara kalian daripada orang yang mendapati kesesatannya di padang pasir. Allah Swt berfirman lagi, ‘Barangsiapa mendekati-Ku sejengkal bumi, maka aku akan mendekatinya sejauh satu hasta. Barangsiapa mendekati-Ku sejauh satu hasta, maka Aku akan mendekatinya sejauh satu depa. Jika dia mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari kecil.” (HR Muslim No. 2744)
Allah Swt. befirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS at-Tahrim [66]: 8)
Taubat nasuha itu adalah bentuk tobat yang tidak akan ada kata kembali (untuk melakukan dosa yang diperbuat) setelah melaksanakan tobat tersebut, sebagaimana air susu tidak akan pernah kembali ke tempatnya semula. Pendapat ini diriwayatkan dari Umar bin Khatthab, Abdullah bin Mas’ud, Ubay bin Ka’ab, dan sahabat Mu’adz bin Jabal mengangkat pendapat ini hingga sampai kepada Rasulullah Saw.
Ulama tafsir, al-Qurthubi, mengatakan bahwa taubat nasuha adalah di mana di dalamnya terkumpul empat hal: istighfar dengan lisan, menjauhkan diri dari dosa dengan anggota badan, bertekad untuk tidak kembali melakukan dosa dengan hati, dan terakhir adalah meninggalkan perkara yang buruk.
Secara sederhana taubat nasuha itu meliputi tiga “illat”: yaitu qillat (merasa kecil), Illat (merasa ada penyakit), dan dzillat (merasa hina). Kemudian, ciri-ciri perilaku orang yang bertaubat, yaitu 3S: sedikit bicara, sedikit tidur, dan sedikit makan. Sedangkan karakteristik orang yang bertaubat adalah 3M, yaitu memerangi hawa nafsu, memperbanyak air mata, dan mematikan rasa lapar dan dahaga. (www.syakirsula.com)

Tobatlah lagi dan lagi
Bro en Sis pembaca setia gaulislam, Allah Ta’ala tak akan pernah bosan menerima tobat hamba-Nya. Tapi jangan dijadikan ini sebagai alasan bagi kamu untuk melakukan dosa yang sama lagi dan lagi. Bila ini terjadi, sama saja kamu dengan menghina Allah seolah-olah menganggap Dia tak tahu apa yang ada di dalam hatimu. Misalnya nih, kamu punya teman yang berbohong padamu. Karena ketahuan ia minta maaf. Tapi menit berikutnya ia berbohong lagi. Ketahuan lagi minta maaf lagi. Begitu terus sampai berkali-kali. Apakah bisa menganggap permintaan maaf orang seperti ini tulus? Tentu tidak, karena ia selalu mengulang kesalahan yang sama berkali-kali.
Jangan coba permainkan Allah Swt. dengan tobat palsu! Allah memang berbeda. Berapa kali pun manusia berbuat salah dan dosa, Allah pasti mengampuni selama manusia tersebut meminta ampun pada-Nya. Masalahnya apakah kamu yakin masih bisa bertobat dan meminta ampun pada Allah di tengah-tengah perbuatan maksiat yang dengan sengaja dilakukan?
Ingat, kita tak tahu kapan ajal tiba. Bertobatlah selagi nyawa masih ada. Jangan karena menganggap diri masih muda, kemudian dengan enaknya bermaksiat karena menganggap tobat bisa dilakukan nanti-nanti saja. Jangan sampai di dunia kita sengsara, di akhirat masuk neraka hanya karena telat bertobat, hiii… naudzubillah min dzalik.
Hidup ini singkat, sobat. Bertobatlah dan selalu sempatkan untuk bertobat. Jauhi lingkungan buruk, dekati orang-orang shalih, niatkan tetap beriman. Yakinlah, keberkahan dan ketenangan hidup pasti kamu dapatkan ketika kualitas tobatmu 100%. Insya Allah pasti!
 

SATU DARI SERIBU © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates